“Pemimpin Imigrasi yang berkualitas, bukan
hanya cerdas secara intelktual semata, tapi juga harus diimbangi dengan
kematangan emosi dan spiritual”
- Ronny F. Sompie -
Cinere, Depok –Akademi Imigrasi kedatangan
tamu spesial. Sosok yang bersahaja dan berwibawa yang kini menjadi panglima dan
pemegang komando tertinggi di Direktorat Jenderal Imigrasi (Ditjenim). Ia
adalah Dr. Ronny Franky Sompie, SH., MH. Sebagai orang nomor satu di Dirjenim,
ia adalah orang yang paling ditunggu kehadirannya untuk mengisi posisi Direktur
Jenderal Imigrasi (Dirjenim) yang sempat kosong selama hampir satu tahun. Keberadaannya
kini diharapkan akan membawa perubahan ke arah lebih baik dan menjadikan
Ditjenim sebagai Institusi terhormat.
Setelah
terpilih menjadi Direktur Jenderal Imigrasi melalui proses open bidding (lelang terbuka), ini adalah kali pertama baginya
untuk mengunjungi Kampus Akademi Imigrasi, yang bertempat di Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Hukum dan HAM. Kedatangannya
ke Kampus Akademi Imigrasi, bukan hanya sekedar memberikan kuliah umum, tapi
juga meninjau pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di Akademi Imigrasi, serta
memberikan semangat bagi semua civitas akademika Akademi Imigrasi.
Pada
hari Rabu (02/09/2015) tepat pada pukul 09.00 WIB, Ronny beserta rombongan menginjakkan
kakinya di Kampus Gandul, kampus bersejarah yang telah mencetak kader-kader
Pejabat Imigrasi terbaik. Ia disambut oleh civitas akademika Akademi Imigrasi
yang dipimpin langsung oleh Direktur Akademi Imigrasi, Saffar Muhammad Godam,
SH., MH.
Proses
upacara berlangsung hikmat. Kedatangan Ronny diawali dengan proses pengalungan
bunga sebagai simbol selamat datang bagi dirinya yang telah berkenan hadir ke Kampus
Akademi Imigrasi. Upacara penghormatan ini merupakan tradisi kegiatan yang
wajib dilaksanakan untuk menyambut setiap pejabat pimpinan utama Imigrasi yang
datang ke Kampus Akademi Imigrasi.
Ronny
yang sebelumnya menjabat Kepala Kepolisian Daerah Bali, kini nampak gagah
memakai seragam pakaian dinas harian beserta atribut kebesarannya. Kini, ia
mendapatkan “Bintang Tiga” nya sebagai Direktur Jenderal Imigrasi, yang mungkin
akan menjadi pengabdian terakhir dalam karirnya. Dengan langkah tegas dan
mantap ia memasuki Gedung Auditorium Akademi Imigrasi. Matanya memancarkan
cahaya kebanggaan. Ia sadar bahwa saat ini telah menjadi bagian dari keluarga
besar Direktorat Jenderal Imigrasi dan mengemban tanggung jawab yang berat.
Sesaat
setelah memasuki Gedung Auditorium, ia disambut antusias oleh segenap peserta
dan tamu undangan. Para peserta terdiri dari Taruna/i Akademi Imigrasi (AIM) Angkatan
16 dan 17, Siswa/i Pendidikan Pejabat Imigrasi (Dikpim) Tahun 2015, serta Siswa
Pendidikan dan Pelatihan Pimpinan (Dikat Pim) III. Pelaksanaan kegiatan kuliah
umum, diawali dengan penampilan Paduan Suara, serta pembacaan puisi oleh
Siswa/i Dikpim 2015. Ronny sempat terkesima dengan isi puisi yang berjudul
“Pemimpin Semut”. Dalam puisi itu diceritakan bagaimana filosofi semut dalam
bekerja, berorganisasi, serta taat pada pemimpinnya. Puisi tersebut menyadarkannya
bahwa ia kini diberi amanah dan tanggung jawab yang besar untuk membawa
Dirjenim menjadi Institusi yang terhormat dan berwibawa.
Pada
kesempatan tersebut, Kuliah Umum yang disampaikan bertemakan: “Peran Direktorat
Jenderal Imigrasi dalam melahirkan Para Pemimpin untuk Melaksanakan Fungsi
Pengamanan dan Penegakan Hukum Keimigrasian”.
Dalam
paparan yang berdurasi sekitar satu jam tersebut, ia menekankan bahwa
pentingnya menciptakan kader pemimpin Imigrasi masa depan yang siap untuk
menghadapi tantangan yang semakin berat. Ia juga menekankan bahwa seorang
pemimpin yang mumpuni, bukan hanya yang memiliki Intelligence Quotion (IQ) yang tinggi, tapi juga Emotional Quotion (EQ) dan Spiritual Quotion (SQ). “Pemimpin
Imigrasi yang berkualitas, bukan hanya cerdas secara intelktual semata, tapi
juga harus diimbangi dengan kematangan emosi dan spiritual”, ujar pria
kelahiran Surabaya, 54 tahun yang lalu ini.
Ia
juga menyampaikan bahwa tantangan Dirjenim ke depan sangatlah berat.
Kasus-kasus Transnational Organization
Crime (TOC), illegal migrant,
serta tindak pidana keimigrasian lain, akan menjadi fokus utama dalam program
kerjanya. Ditangkapnya pelaku cyber crime
oleh jajaran imigrasi yang melibatkan orang asing berkewarganegaraan China di berbagai
daerah akhir-akhir ini, menjadi sinyalemen kuat bahwa proses penegakan hukum
keimigrasian akan menjadi agenda prioritas.
Sebagai
orang yang berlatar belakang Kepolisian, serta bertahun-tahun menjadi penyidik,
tentu ia sangat paham seluk beluk dunia penyidikan. Tidak heran apabila ia akan
mendorong agar setiap kasus kejahatan keimigrasian harus diarahkan ke proses
penyidikan keimigrasian (pro justitia)
terlebih dahulu. Ia berpendapat, bila hanya tindakan administratif
(deportasi-red) saja yang dilakukan, itu tidak akan memberikan efek jera bagi
para pelaku. Oleh karenanya, ia mengharapkan agar Dirjenim dapat lebih fokus
pada fungsi penegakan hukum keimigrasian.
Kuliah
umum diakhiri dengan sesi tanya jawab yang disampaikan oleh para peserta. Di
akhir penyampaiannya, ia menekankan agar setiap pemimpin Imigrasi harus dapat
meningkatkan kemampuan dan kapasistasnya serta mampu mengaplikasikannya di
lapangan. Ia berjanji akan selalu mendukung semua ide dan usulan yang bersifat
membangun untuk perbaikan Dirjenim.
Kegiatan
dilanjutkan dengan sesi foto dan makan siang dengan para Taruna/i AIM dan
Siswa/i Dikpim. Setelah makan siang, Ronny disuguhi acara yang tak kalah seru.
Para taruna/i AIM yang tergabung dalam pawai Marching Band menunjukkan aksinya di depan podium tamu undangan.
Lalu disusul dengan atraksi bela diri Taekwondo.
Setelah
semua rangkaian acara selesai, akhirnya Ronny beserta rombongan meninggalkan
Kampus Akademi Imigrasi. Ia berpesan kepada para Taruna/i dan Siswa/i agar
tetap semangat dalam menjalankan semua kegiatan. “Tetaplah semangat, jadilah
Pejabat Imigrasi yang berkualitas dan berwibawa. Imigrasi menunggu kalian”,
teriak pria berdarah Manado tersebut. (alvi)
Tangerang, September 2015
M. Alvi Syahrin
Siswa / Kepala Bidang Pendidikan
Pendidikan Pejabat Imigrasi Tahun 2015